Tahun 2019 akan segera datang. Pemilihan presiden baru akan segera digelar, rakyat indonesia ada yang menyambut dengan antusiasme tinggi, ada juga yang menyambut dengan ekspresi datar dan ada pun yang tidak peduli dengan adanya pemilihan presiden baru ini. Dengan adanya media sosial banyak rakyat Indonesia memberikan berbagai macam komentar dengan menyertakan hastag #2019gantipresiden untuk rakyat yang mendukung Prabowo dan hastag #2019tetapjokowi untuk pendukung Jokowi. Dukungan dari seluruh rakyat Indonesia sangat diperlukan agar proses pemilu bisa berjalan lancar dan hasil dari pemilu dapat memuaskan rakyat Indonesia sendiri.
Banyak persiapan pemilu yang harus dilakukan, antisipasi dalam adanya kecurangan juga harus dipersiapkan. Pemerintah berharap tidak muncul tuntutan ataupun demo yang mengatakan keberatan dengan hasil pemilu, dan tidak ada pengulangan pemilu yang akan menyebabkan biaya yang sangat besar lagi. Semua rakyat Indonesia harus bisa bekerja sama dengan cara memberikan sedikit waktu untuk datang ke lokasi pemilu dan menggunakan hak pilihnya secara benar dan juga menerima semua hasil akhir dari pemilu itu sendiri.
Untuk meningkatkan keakuratan dari hasil pemilu, perlu adanya tingkat keamanan yang tinggi. Keamanan perlu ditingkatkan pada kertas suara dan kotak pemilu. Kotak pemilu sangatlah berperan penting untuk menyimpan hasil suara dari masyarakat, maka dari itu kemanannya harus dijaga. Selama ini yang kita ketahui kemanan yang ada di kotak pemilu adalah dengan dikunci oleh gembok. Akan tetapi jika menggunakan gembok, gembok bisa di buka dengan kunci ganda. Lebih baik jika keamanan pada kotak suara di ganti dengan segel plastik, pasti akan terjaga keaslian dari kertas suara. Karena segel plastik bersifat sekali pakai dan memiliki logo dan nomer seri yang tidak mudah di palsukan atau digandakan. Cara pemakaiannya pun mudah, yaitu dengan memasukkan ujung segel plastik ke lupang kepala lalu ditarik, maka segel pun sudah terkunci.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai segel plastik anda bisa menghubungi kami